Rabu, 06 Juni 2012

Reinkarnasi

Waktu penyesalanku
dibuang sia-sia
di pinggir-pinggir jalan sepi
di dalam selokan-selokan pinggir jalan
Sungguh aku
masih ingin menjadi burung,
masih ingin seindah angsa
masih ingin miliki elok angkasa
Tuhan,
jangan hukum hamba jadi larva,
dalam liang penantian metamorfosa
Toh hamba sudah lihat dunia, Tuhan
Oh indah dan megah
Hamba ingin di sini
Sampai setahun lagi
biar hamba perbaiki
waktu penyesalanku,
Wahai Tuhan yang baik hati


Puisi ini ditulis sehabis tes penjaskes tadi siang..emang nggak nyambung sih, dari pendidikan olahraga dan kesehatan jadi bikin puisi bertema galau kaya gitu. Sebenernya, inti dari cerita itu tuh kaya ada rasa penyesalan si penulis yang cukup dalem. Dia terlalu lena sama masa-masa keemasannya, sampe dia nggak nyadar kalo ternyata dia sudah buang waktunya secara sia-sia. Dia takut hukuman ato karma itu bakal dateng(digambarkan bahwa dulunya penulis itu burung, dan mau dikutuk jadi larva :D), jadi dia mohon supaya Tuhan ngasih kesempatan buat memperbaiki semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar